Selasa, 18 Mei 2010

Membangun SDM Dasar Kota Banjar dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Tulisan Berseri Pengelolaan Pendidikan Internasional Part-2


Oleh: Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia,
&
Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University.


"Dia(Alloh S.W.T.)mengajarkan kepada manusia apa yang mereka tidak ketahui"
(QS 96: Al-Alaq: 5)

1. http://www.pgpaud.org/
(PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI/PG-PAUD)
2.http://www.pnfi.depdiknas.go.id/download/20090630085425/PAUD.html
(Pedoman dan Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Bantuan Pendidikan Anak Usia Dini)
3.http://www.banjarcyberschool.co.cc
(Sekolah Maya Kota Banjar)
4.http://www.bitedu.co.cc
(Televisi Internet Pendidikan Kota Banjar)
5. http://fip.upi.edu/
(Fakultas Ilmu Pendidikan UPI)

~ Abstract
Early childhood education regards education in early childhood, one of the most vulnerable stages in life. According to the NAEYC (National Association for the Education of Young Children), it spans the human life from birth to age eight.

Kota Banjar haruslah mempunyai visi , misi kedepan yang terarah dan terukur, untuk menjalankan visi dan misinya tersebut, salah satunya diperlukan SDM yang berkualitas tinggi serta mumpuni. Pendidikan merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan, dikembangkan dan tidak boleh dianggap main-main dalam penyelenggaraannya. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) menjadi awal mula generasi muda Kota Banjar tercinta mengecap pendidikan Dasar Awal, tentunya harus diperhatikan secara signifikan dan intensif.
Allhamdulilah, Kota Banjar beberapa waktu yang lalu memperoleh penghargaan dalam bidang pendidikan ini, semoga prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi menuju tataran Nasional dan Internasional.

~ Intro:
1. Akreditasi

Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini telah diakreditasi dengan nilai B berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 010/BAN – PT/Ak-X/S1/V/2007 tanggal 19 Mei 2007.

2. Gelar Lulusan

Gelar yang diperoleh dari lulusan program studi ini adalah Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

3. Visi

Pada tahun 2010 Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini yang memiliki keunggulan kompetitif dalam pengembangkan anak usia dini di Indonesia untuk menwujudkan masyarakat Indonesia yang maju, demokrasi dan sejahtera.

4. Misi

Jurusan/Program studi Pendidikan GuruAnak Usia Dini mengemban misi sebagai berikut:

* Menyelenggarakan pendidikan bagi calon pendidik anak usia dini yang profesional.
* Menyelenggarakan penelitian mengenai pendidikan anak usia dini
* Menjalin kerjasama dengan stakeholders untuk melakukan pembinaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan pada lembaga pendidikan anak usia dini
* Melaksanakan pengabdian di masyarakat dalam upaya mengembangkan pendidikan anak usia dini di Indonesia.

~ Contents:
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:

1. Taman Kanak-kanak (TK),
2. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:

1. Kelompok Bermain (KB),
2. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

~ Developmental domains
There are five different developmental domains of children which all relate to each other. They are easily referred to as the SPICE of life:

* Social-Refers mostly to the ability to form attachments, play with others, co-operation and sharing, and being able to create lasting relationships with others.
* Physical - Development of Fine (small) and Gross (large) Motor Skills.
* Intellectual - The process of making sense of the world around them.
* Creative - The development of special abilities creating talents. Music, Art, Writing, Reading, and Singing are all ways for creative development to take place.
* Emotional - Development of self-awareness, self-confidence, and coping with feelings as well as understanding them.
* Cognitive development - Concerning how children think and react.

Psychosocial According to Jean Piaget, there are four major stages of cognitive development:

1. Sensorimotor Stage. This stage occurs between the ages of birth and two years of age.Sensorimotor (infancy): During this stage, which includes six distinct substages, intelligence is demonstrated through motor activity with limited use of symbols, including language; the infant’s knowledge of the world is primarily based on physical interactions and experiences.

2. Preoperational Stage. The second stage occurs between the ages of two to seven years of age.During this stage,intelligence is increasingly demonstrated through the use of symbols; memory and imagination are developed as language use matures; thinking is nonlogical, nonreversible, and egocentric.

3. Concrete Operations Stage. Occurring between ages 7 and about 12 years. During this stage—characterized by conservation of number, length, liquid,mass, weight, area, volume—intelligence is increasingly demonstrated through logical and systematic manipulation of symbols relating to concrete objects; thinking is operational, reversible, and less egocentric.

4. Formal Operations Stage. The final stage of cognitive development (from age 12 and beyond)During this final stage, intelligence is demonstrated through the logical use of symbols related to abstract concepts; thinking is abstract, hypothetical, and early on, quite egocentric; it is commonly held that the majority of people never complete this stage.

* Emotional Development - Concerning children's increasing awareness and control of their feelings and how they react to these feelings in a given situation.
* Social Development - Concerning the children's identity, their relationships with others, and understanding their place within a social environment


Kebutuhan Pendidikan Anak Usia Dini Jangan Ditunda
(Belajar kepada Provinsi Sulawesi Utara). Usia dini pada nol sampai dengan 6 tahun merupakan usia emas yang harus mendapatkan perhatian maksimal. Pada usia tersebut, jika mendapatkan perhatian yang baik akan mampu mewujudkan kesejahteraan di masa yang akan datang.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) bagaikan pondasi yang kuat dan kokoh bagi perkembangan anak. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo menegaskan, agar jangan menunda kebutuhan bagi anak usia dini.

"Jangan menunda kebutuhan anak usia dini khususnya yang berkaitan dengan pendidikan, pelatihan, perlindungan, gizi, dan kesehatannya karena kalau ditunda maka lewatlah masa emas tersebut.
Mengingat pentingnya PAUD bagi anak usia dini maka pemerintah telah menetapkan kebijakan PAUD yang holistik terintegrasi," kata Mendiknas saat membuka acara Gebyar PAUD di lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, 30/06/2009).

Hadir pada acara Gubernur Sulawesi Tengah Bandjela Paliudju, Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Depdiknas Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Suyanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Sulawesi Tengah Abubakar Almahdali dan sebanyak 2.500 anak usia dini dan orang tua murid baru.

Gebyar PAUD yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia ini dirangkai dengan kegiatan pameran. Sebanyak 42 stand pameran pesertanya berasal dari warga pendidikan nonformal dan informal. Pameran khusus pendidikan ini akan berlangsung sampai dengan 2 Juli 2009.

Mendiknas mengatakan, anak yang mengikuti PAUD akan lebih giat mengikuti pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Menurut Mendiknas, hal ini berarti juga akan menurunkan angka putus sekolah. "Pada akhirnya akan menurunkan biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh orang tua maupun pemerintah di jenjang pendidikan berikutnya," katanya. PAUD, kata Mendiknas, juga merupakan fondasi untuk menanamkan nilai - nilai luhur pada anak dan cinta kepada sesama. Pemerintah, lanjut Mendiknas, telah berketetapan untuk terus berupaya agar seluruh anak usia dini di Indonesia dapat memperoleh layanan PAUD yang makin baik.

Kebijakan pemerintah ini, kata Mendiknas, hanya akan terwujud apabila didukung oleh pemerintah daerah dan masyarakat. "Layanan PAUD yang lebih merata dan bermutu harus segera direalisasikan karena usia dini merupakan usia emas perkembangan anak. Insya Allah kita akan memiliki generasi penerus yang handal," ujarnya.

Mendiknas mengatakan, angka partisipasi kasar (APK) PAUD di Provinsi Sulawesi Tengah masih relatif rendah . Untuk usia 0 - 6 tahun APK-nya baru mencapai 38,8 persen. Angka ini, kata Mendiknas, masih jauh dari target nasional 53,6 persen. "Ini berarti masih banyak anak usia dini di Sulawesi Tengah yang belum memperoleh layanan PAUD," katanya. Mendiknas menjelaskan, secara umum jumlah anak usia dini dipengaruhi oleh tingkat kelahiran anak setiap tahun. Mendiknas menyebutkan, tingkat kelahiran anak di Indonesia per tahun masih sangat besar yaitu mencapai sekitar empat juta jiwa.

"Jumlah anak usia dini lebih besar dari populasi anak usia sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, dan yang setara. Bahkan lebih besar dari seluruh penduduk Malaysia," katanya.

Gubernur Sulawesi Tengah Bandjela Paliudju menyampaikan, pendidikan anak usia dini akan difokuskan terhadap penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas dan kuantitas. Dia mengatakan, salah satu program terpadu pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam upaya meningkatkan APK PAUD adalah dengan mengintegrasikan dengan kegiatan Posyandu yang melibatkan dinas pendidikan dan dinas kesehatan. "Kegiatan tersebut telah dikemas dalam bentuk road show ke kabupaten dan kota," katanya.

Bandjela menyebutkan, penduduk Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 179.887 jiwa usia 2 - 4 tahun, sedangkan yang belajar di PAUD baru sebanyak 21.963 jiwa. Artinya, kata dia, kurang lebih angka partisipasi anak usia PAUD baru 12 persen, sehingga masih cukup rendah bila dibandingkan dengan angka partisipasi anak usia pendidikan dasar yang mencapai di atas 90 persen. "Oleh karena itu, kegiatan Gebyar PAUD ini merupakan sosialisasi yang diperlukan agar masyarakat Sulawesi Tengah semakin sadar dan memahami betapa pentingnya pendidikan anak usia dini," katanya.

~ wallohualam:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar...(QS 3: Ali Imran: 110)

Terima kasih kepada:
Orang Tua dan Guru-Guru serta sahabat-sahabat semuanya. Pihak-pihak yang telah mendukung terangkainya tulisan inovasi, riset dan pengembangan ini. Alhamdulilah.

Penulis:
Mahasiswa Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia & Open Course Ware at MIT-Harvard University
Juga pengajar di TPA/RA Al-Wushto Isola Bumi Siliwangi UPI, Bandung.