Sabtu, 17 Juli 2010

MENDIDIK DENGAN KESABARAN

Ditambah dan ditulis ulang
Oleh: Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia,
&
Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University

Sumber:

Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd
~Kepala Sekola SMA Labschool Jakarta

(http://labschool-unj.sch.id/)
Jakarta - Mitra Netra News - Setiap orang tua dan para pendidik harus mampu mendidik dengan sabar.

Demikian salah satu pokok pikiran yang disampaikan DR. Arief Rachman, M.Pd dalam presentasi singkatnya pada acara Seminar Sehari yang diadakan Persatuan Orang tua Penyandang Cacat Anak (Portupencana), bertempat di Gedung YPAC, Jl. Hang Lekiu III, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Kedatangan pakar pendidikan yang satu ini memang sangat dinanti-nantikan oleh para peserta seminar. Dalam presentasi singkatnya tersebut, DR. Arief Rachman sangat menekankan pentingnya seorang guru dan orang tua memiliki kesabaran dalam mendidik, apalagi terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Arief menyatakan banyak guru dan orang tua yang tidak tahu bagaimana harus bersikap terhadap anak-anak.
Seringkali guru membawakan sikap yang keras terhadap murid-muridnya.

Menurut dia, hal seperti ini bukanlah cara yang tepat. Seorang guru harus bisa bersikap ramah dan menyenangkan kepada para siswanya.
Munculnya sikap-sikap tidak menyenangkan dari para orang tua dan guru ini, menurut Arief, disebabkan tidak adanya keikhlasan dalam berbuat.

Gaya penyampaian yang kocak dan penuh dengan contoh-contoh nyata dikehidupan sehari-hari, benar-benar menarik perhatian para peserta seminar. Mereka tertawa dan bersorak. Tampaknya penjelasan yang diberikan Ketua Badan Pengembang Lab. School ini dapat menyentuh ke hati para peserta.

Dalam presentasinya tersebut, Arief juga menekankan pentingnya orang tua dan guru untuk bisa mengontrol emosi. Orang tua dan guru yang berhubungan dengan anak berkebutuhan khusus diharapkan memiliki kesabaran ekstra.

Disamping itu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa Inggris ini juga meminta agar guru bisa memberikan pengajaran yang variatif kepada siswanya.

Menurut dia, guru harus lebih kreatif sehingga anak-anak dapat menyenangi setiap pelajaran yang diberikan. Kemampuan komunikasi dengan anak juga sangat diperlukan.
Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus harus bisa memahami keinginan anak mereka.

Diakhir presentasinya Arief menegaskan bahwa pendidikan spiritual hendaknya dimasukkan kedalam setiap proses pendidikan.
Karena dengan adanya pendidikan spiritual ini akan memudahkan guru dan orang tua dalam membina anak-anak mereka.


Kunjungi Juga:

http://www.banjarcyberschool.co.cc
(Sekolah Maya Kota Banjar)


Arip Nurahman

Guru dan Dosen Profesional