Jumat, 17 April 2009

Teknologi Tepat Guna untuk Kota Banjar

~http://www.warintek.ristek.go.id/
(Warung Informasi Teknologi)
~ http://teknologitepatguna.net/
(Bisnis Teknologi Tepat Guna)
~ http://www.banjarcyberschool.co.cc/
(Sekolah Maya Kota Banjar)
~ http://www.bitedu.co.cc/
(Televisi Internet Pendidikan Kota Banjar)

~ Kota Banjar Pasti Bisa!
Abstract
Teknologi tepat guna adalah yang teknologi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan. Biasanya dipakai sebagai istilah untuk teknologi yang tidak terlalu mahal, tidak perlu perawatan yang rumit, dan penggunaannya ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.

Dalam hal ini Kota Banjar tercinta memerlukan suatu teknologi yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, dengan demikian kita selaku warganya harus mampu memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan dan kemajuan kota kita ini.

The development in Indonesia’s borderlands which relies on the capability of their local community in constructing appropriate technologies is one of the key factors in promoting their living standard and in boosting their self confidence.

This capability, as one of the forms of the the local community empowerment, is composed of such factors as the attitude, capability and capacity level, ability to allocate their available resources, and level of understanding on technology of the local community as well as the availability of the institutional infrastructures in their local government.

The borderlands may integrate the concept of appropriate technological development into their community empowerment program whose aim is to improve their local people’s living standard.

~ Pendahuluan
Saat ini, program pemberdayaan masyarakat dan program pembangunan daerah Perbatasan merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang sangat penting. Hal ini akan tampak ketika segala sesuatu yang memerlukan peran serta pemerintah akan dikurangi dan mengedepankan masyarakat di daerah perbatasan sebagai motor penggerak yang optimal kepada bangsa dan negara.
Bentuk pemberdayaan masyarakat perbatasan adalah penerapan dan pengembangan hasil yang ada di setiap lapisan secara berkelanjutan.

Program ini memberikan kepercayaan lebih kepada masyarakat seluas luasnya untuk dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, mempercepat kemajuan desa dalam menghadapi persaingan global di berbagai bidang dengan mampu menggunakan teknologi tepat guna. Hal tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden RI no. 3 tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna.

~ Contents:
Pola Pendekatan Pembangunan Teknologi Tepat Guna.
Tujuan pengembangan suatu teknologi pada dasarnya adalah untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan, baik yang telah nyata, ataupun yang dirasakan dan diinginkan adanya, dan bahkan yang diantisipasi akan diinginkan, maka suatu upaya pengembangan teknologi yang efektif, pertama-tama harus didasarkan pada permintaan pasar, baik yang telah nyata ada, atau yang mulai tampak dirasakan adanya.

Prasyarat tersebut memang perlu, tetapi belum cukup. Kemampuan itu harus dilengkapi dengan kemampuan menerjemahkan perkembangan kebutuhan pasar tersebut dengan kemampuan untuk menggagas spektrum teknologi bagaimana yang dapat menanggapi kebutuhan yang diamati tersebut. Pola pendekatan yang dikemukakan di atas mensyaratkan adanya institusi, baik yang berdiri sendiri maupun terorganisasi di dalam sistem-sistem korporat atau masyarakat,.

Sistem-sistem semacam itu jelas perlu mempunyai sumberdaya pikir yang canggih, yang mampu memadukan kebutuhan, potensi khazanah ilmu pengetahuan, penerjemahan khazanah tersebut menjadi paket-paket teknologi, evaluasi dari teknologi yang berhasil dikemas tersebut untuk menguji keterlaksanaannya, baik dari pertimbangan teknis, ekonomi, sosial, maupun persyaratan lingkungan.

Selain itu, mampu berkomunikasi kepada masyarakat ilmiah maupun masyarakat luas, pemerintahan dan lembaga-lembaga masyarakat untuk memotivasi mereka untuk mendukung ataupun meyakinkan kemanfaatan dari apa yang akan dilakukan, sedang dilakukan, dan yang sudah dihasilkan.

Namun tingkat keberhasilannya masih ditentukan oleh ketepat-gunaan teknologi yang dihasilkan. Tingkat keberhasilan akan lebih tinggi bila unsur ketepat-gunaan dan ketepat saatan dipenuhi.
Istilah ketepat-gunaan merupakan istilah yang samar-samar pengertiannya, kalau tak diikuti dengan pernyataan ketepat-gunaan terhadap apa. Yang terakhir ini sangat kontekstual, tergantung dari lingkungan masyarakat tempat teknologi tersebut akan difungsikan. Pembahasan mengenali ketepatgunaan itu, akan dikaitkan dengan konteks lingkungan perkembangan di Indonesia.

Teknologi tepat guna adalah yang teknologi cocok dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan pada saat rentang waktu tertentu. Biasanya dipakai sebagai istilah untuk teknologi yang terkait dengan budaya lokal teknologi tepat guna sebagai salah satu jalur penting untuk mencapai tujuan yang mendasar, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagian besar masyarakat Indonesia dengan keanekaragaman ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dapat diposisikan, tidak hanya sebagai pendukung, tapi juga sebagai pionir perambah jalan menuju terwujudnya masyarakat sejahtera berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat di Indonesia yang berada di berbagai penjuru tanah air dengan tingkat kemampuan penguasaan teknologi dan ekonomi yang terbatas. Teknologi Tepat Guna berarti teknologi yang sesuai dengan kondisi budaya, dan kondisi ekonomi serta penggunaannya harus ramah lingkungan.

Program Pemerintah menyebut-kan, pemberdayaan masyarakat perbatasan merupakan jalan untuk mengentaskan masyarakat kemiskinan di daerah tersebut, dan diarahkan melalui dua jalur yaitu, penurunan berbagai biaya hidup yang harus dipikul oleh keluarga miskin dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam meningkatkan kehidupan keluarga dan keduanya harus terlaksana secara seiring. Tujuan pemberdayaan masyarakat daerah perbatasan yang menggunakan teknologi tepat guna adalah :

a. mempercepat pemulihan ekonomi, meningkatkan, dan mengembangkan kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat, memperluas lapangan kerja, lapangan usaha, meningkatkan produktivitas, dan mutu produksi.

b. menunjang pengembangan wilayah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab menuju keunggulan kompetitif dalam persaingan lokal, regional, dan global.

c. mendorong tumbuhnya inovasi di bidang teknologi.
Sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah perbatasan dengan pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, serta teknologi tepat guna yang sesuai dengan daerah perbatasan sehingga mempunyai dampak penting bagi kedaulatan NKRI.

b. pemberdayaan Masyarakat menggunakan teknologi tepat guna merupakan faktor pendorong bagi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat di sekitar perbatasan dan peningkatan kawasan perbatasan itu sendiri.

c. meningkatkan lembaga/institusi yang secara fungsional menangani pemberdayaan masyarakat serta inovasi teknologi tepat guna sehingga mempunyai dampak terhadap kondisi pertahanan dan keamanan, baik skala regional maupun nasional.

~ Penutup
Wilayah perbatasan mempunyai nilai-nilai strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional.

Pemahaman pengamanan daerah perbatasan dalam kaitannya dengan kedaulatan negara dapat diartikan bahwa ancaman terhadap satu daerah ataupun pulau di daerah perbatasan negara berarti pula ancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan negara. Pengamanan perbatasan negara dalam menjaga kedaulatan negara saat ini masih kurang optimal tampak dari banyaknya kasus pelanggaran lintas batas (darat, laut dan udara) yang dilakukan pihak asing dengan berbagai alasan.

Pengamanan perbatasan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah daerah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Rasa tanggung jawab masyarakat harus menjadi tolok ukur keberhasilan memajukan daerah perbatasan, dan keberhasilan memajukan daerahnya haruslah didukung dengan teknologi tepat guna yang mampu meningkatkan kesejahteraan baik secara finansial maupun rasa kebanggaan menjadi rakyat bangsa dan negara Indonesia.

~ Ucapan Terima Kasih:
Orang tua, guru-guru terkasih dan sahabat-sahabat tersayang atas dukungan penulisan karya tulis ilmiah ini, semoga kesehatan dan kesejahteran lahir batin menaungi kita semua amin!.

1. Bpk. Dicky R. Munaf
(Dosen KK-Ilmu kemanusiaan FSRD-ITB)
2. Bpk. Thomas Suseno
(Staf Setlakhar Bakorkamla)
3. Bpk. Rizaldi Indra Janu
(Staf Setlakhar Bakorkamla)
4. Bpk. Aulia M. Badar
(Staf Setlakhar Bakorkamla)

~ Pustaka
[1] Besari, M.S, “Teknologi di Nusantara”, Salemba Teknika, Jakarta, 2008.
[2] Sampurno, H, “Knowledge Based Economy : Sumber Keunggulan Daya Saing Bangsa”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Oktober, 2007.
[3] Tilaar, M.A.R, “Mengindonesia : Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia”, Rineka Cipta, Jakarta, 2007.

Kota Banjar Bisa!